30+ Puisi Tentang Alam Pedesaan Singkat dan Bermakna - Puisi Anak Sekolah
Puisi tentang alam pedesaan. Keindahan selalu mempesona. Apalagi yang masih asri. Seperti alam pedesaan.
Suasana di pedesaan yang sangat nyaman. Udaranya masih bersih. Sesama penduduk saling menyapa. Mereka bantu-membantu.
Inilah puisi tentang desa. Mengungkapkan keasriannya dan keindahannya. Menceritakan masyarakatnya yang bersahaja.
Puisi desaku terdiri dari beberapa bait. Ada yang 2 bait. Ada pula yang 3 bait. Bahkan ada yang 4 bait.
Dibuat secara sederhana. Tujuannya agar mudah dimengerti. Sebagai bahan belajar. Terutama anak-anak sekolah.
Inilah kumpulan puisi tentang alam pedesaan.
Tanahku
Kucintai
Ku ketuk pintu gapuramu
dengan sajak-sajakku.
Aku jadi debu
melihat persadamu
terlihat wajah batu
tak pernah tersapuh.
Tanahku yang resah
Di karangmu
tertandas sejuta ide birokrasi
sementara putera desa
menjamah tanah telanjang
berwarna kehidupan
Tanah-tanah telanjang
yang telah membakar mereka
yang telah bersina dengan kemelarata.
Tanahku yang sepi
kau bagai pemuda tangguh yang beringas hatinya ke sana
seribu jantan tersesat.
Tanahku yang kecewa
di hari usiamu kian rentah
masa bayim sudah punah
Kau bagai perempuan hamil tua yang luluh hatinya ke sana
seribu jantan tersesat.
Tanahku yang kucintai
kubayar tunai
sejuta kemelaratanmu
dengan sajak-sajakku.
Desa Tertinggal
Pemandangan penuh pesona
desa kecil di kaki gunung
sayang masyarakatnya
hidup dalam kesusahan.
Mereka perlu bantuan
dari aparat pemerintahan
agar desa tidak tertinggal
agar menikmati pembangunan.
Alam Pedesaanku
Bila pagi tiba
terdengar kokok ayam
bersahut-sahutan
menyambut hari baru.
embun membasahi daun
kabut tipis terlihat turun
di ujung persawahan
udara pun terhirup segar.
Hidup di Desa
Awal hidup dari desa
Di desa terlahirkan
Indah tanpa rasa bosan
Damai banyak teman
Sejuk udara nyaman
Hidup di desa senang
Semua jadi harapan
Kita syukuri desa ada
Sebab semua tersedia
Tangan jahil kadang ada
Sadarlah semuanya
Desa milik bersama
Tak segelintir orang saja
Semoga desa berguna
Bagi siapa saja
Kapan saja
Tempatku Dilahirkan
Desaku...
Disinilah aku dilahirkan
Disinilah aku dibesarkan
Dan disinipulalah aku akan dimakamkan
Desaku yang sejuk dan nyaman
Desaku jauh dari keramaian
Karena desaku ada di lereng gunung lawu
Kabut Pagi
Ada rasa malas menyusup diantara bantal dan selimut
Menafsir mimpi-mimpi sisa malam tadi
Tercim aroma pagi berbalut kabut
Reramu dalam ujung genggamaniu
Naci berdetak kencang
Napas memburn menindih lekuk-lekuk tulangku
Tiada terhenyak meski sudah terkoyak-koyak
Asyik berpeluk mesra di bawah ketiak
Kabut pagi menghembus daun telinga
Terasa cepat waktu membuka falta
Mana yang lebih bijaksana
Memuai karya merebut dunia
Puisi Anak Desa
Kulihat mereka gembira
jelajahi alam asri
terdengar suara tawa
saat sawah dilewati.
bermain bersama alam
turun ke sungai mencari ikan
naik pohon yang tinggi
anak desa pemberani.
Kampung Halamanku
Sawah lebar menghampar
terlihat amat permai
dihias warna hijau
indahnya pemandangan.
Di sanalah para petani
bekerja sehari-hari
memelihara padi
agar panen suatu hari nanti.
Desaku Nan Asri
Pandang mata terlihat pesona nan jelita alam menakjubkan
Pepohonan saling bersahutan seakan bercengkrama dengan suasana
Panorama sejuk dan segar terbalut kenyamanan di taman
Sinar mentari itu menembus bilik rumah kecil hingga tersenyum
Terhirup udara yang sangat luas tak terbelanga
Pemandangan hijau cerah pelengkap cakupan indra
Laksana dewa terpaut dengan putri raja di istana
Menyatu dalam dekapan rasa syukur oleh-Nya
Desaku...
Indah sekali nampak wujudmu itu
Bersihmu menghanyutkan jiwa dan raga manusia
Ketika ia sedang diam terpaku untuk menunggu
Cantikmu seakan enggan mata ini berkedip sekalipun
Teduh dan nyaman berada disekitarmu
Ohh Desaku...
Pepohonan rindang aku pandangi dari desa itu
Pernak-pernik tanaman bungamereka sangat menyatu
Tanah yang subur siap ditanami dan disirami
Seakan siaga dalam memberi untuk bekal diri para insani
Pedesaan Yang Indah
Sebuah desa di kaki bukit
pemandangannya menakjubkan
tak bosan mata memandang
alam raya penuh keindahan.
Mengalir sungai dari bukit
mengairi perkampungan
suara bergemericik
membangkitkan kerinduan.
Puisi Alam :
Pegunungan Indonesia
Mentari masih menyepı
Dibalik bukit yang tinggi
Pepohonan nan hijau
PEGUNUNGAN
Tiupan angin yang salmg bersahutan
Hamparan sawah luas membentang disana
Seakan menambah pesona alamku
Hawa sejuk yang kau sajikan
Membuat hati ini menjadi tentram
Liku-liu jalanmu
Semakinm menambah indah pandangnu
Juga warna-warni bungamu
Disepanjang perjalanan
Oh..pegunungan
Engkau sungguh pantas dirindukan
Drindukkan semua orang
Tiada mudah dilupakan
Merah Putih
Awan berarak memeluk gunung-gunung
meneteskan embun di daun-daun
Doa-doa dilafalkan dari bibir para ksatria
Bara api menjadi lautan suci
Semerbak harum bunga-bunga nusantara
Sang pujangga memantra benang sutra khatulistiwa
Dari ujung mata, negeriku bagai surga kecil di ujung benua
Menjadi legenda pemberani sepanjang masa
Negeri ini di baptis oleh darah dan air mata
Wahai rajawali pembawa lentera
bentangkan sayapmu,cengkram benderaku
kibaskan sayapmu kibarkan benderaku
Sampai ujung cakrawala membelah angkasa
Padamu merah putih sumpah harus dibawa mati
Hilangnya Kesucian Alamku
Biar alam yang menjelaskan
Kejamnya pembangunan
Biar bumi bersuara dalam gempa
Kejamnya ulah manusia
Gunung ber-emas diratakan
Laut ber-minyak jadi incaran
Rakusnya elit manusia
Membuat bumi menderita
Kita teringat gunung emas papua
Kita teringat sumur minyak timor
Gunung dikeruk layaknya pusara
Karang dirusak demi pamor
Orangutan hanya berteriak
Melihat hutan dimiliki pengusaha
Komodo tak mampu beranjak
Saat uang memikat penguasa
Puisi Alam
Gunung tinggi menjulang
menyentuh putih awan
terlihat amat gagah
itulah gunung yang indah.
Di kakinya terhampar sawah
terbentang sangat megah
terbang pula burung-burung
berkicauan amat riang.
Awan
Apakah kau bergerak?
Atau pikiranku yang bergerak
Ketika warna abu-abu mengeluarkan airmu
Yang sangat berguna untuk makluk hidup
Tapi ketika warnamu berubah menjadi putih
Sepertinya kau empuk
Andai aku bisa terbang dan menggapaimu
Senja Terbenam
Matahari mulai meredup
Menyisakan warna keemasan
Dari jauh kulihat
Burung-burung pulang memanggil
Mengucapkan selamat tinggal
Esok akan datang lagi
Sampai jumpa senja
Esok kita jumpa lagi
Indah Alamku
[ Amalia Susanti ]
Kicauan burung terdengar merdu
Menandakan adanya hari baru
Indahnya alam ini membuatku terpaku
Seperti dunia hanya untuk diriku.
Kupejamkan mataku sejenak
Kurentangkan tanganku sejenak
Sejuk, tenang, senang kurasakan
Membuatku seperti melayang kegirangan
Wahai pencipta alam
Kekagumanku sulit untuk kupendam
Dari siang hingga malam
Pesonanya tak pernah padam
Desiran angin yang berirama di pegunungan
Tumbuhan yang menari-nari di pegunungan
Begitu indah rasanya
Bak indahnya taman di surga
Keindahan alam terasa sempurna
Membuat semua orang terpana
Membuat semua orang terkesima
Tetapi, kita harus menjaganya
Agar keindahannya takkan pernah sirna
Wujud rasa syukur kita kepadaNya
Mari kita memanfaatkan secukupnya
Jangan lupa kita jaga dan lestarikan
Keindahan Alam Sawah
Kabut tipis meliputi
wajah desa di pagi hari
kaki turun ke sawah
menikmati anugerah.
padi tumbuh amat subur
di tanah yang berlumpur
daunnya lebar dan hijau
tuk menopang butiran padi.
kadang angin berhembus lembut
menerpa alam persawahan
menggoyangkan dahan-dahan
yang menggamit pepohonan.